AYOOBATAM.COM – Aktivitas vulkanik Gunung Ibu yang semakin meningkat memaksa ratusan warga di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, untuk mengungsi.
Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati, langsung turun ke lokasi pada Sabtu (18/1/25) untuk memimpin upaya evakuasi dan memastikan keselamatan warga terdampak.
Hingga pukul 16.00 WIT, tercatat sebanyak 404 jiwa dari 184 kepala keluarga (KK) telah dievakuasi ke sejumlah titik pengungsian. Mereka berasal dari Desa Borona, Sangaji Nyeku, Tuguis, Togoreba Sungi, dan Soasangaji. Pos pengungsian didirikan di Kantor Desa Tongute Sungi, Gereja Tongute Sungi, SD Inpres Tongute Goin, Gereja Akesibu, SMK Akesibu, dan SD Akesibu.
Di lokasi pengungsian, para pengungsi mendapatkan pelayanan kesehatan, makanan, dan tempat berteduh.
Selain memimpin evakuasi, Raditya juga mengawasi pemasangan rambu-rambu zona bahaya di sekitar Gunung Ibu. Langkah ini bertujuan untuk mencegah warga mendekati area berbahaya dan meminimalisir risiko korban jiwa. Ia juga mengecek kesiapan sirine peringatan dini di Desa Sangaji Nyeku.
Komandan Posko, Kolonel Arm Adietya Yuni Nurtono, memastikan proses evakuasi tetap berjalan dan personel serta kendaraan masih disiagakan di desa-desa terdampak. Ia mengimbau warga untuk segera mengungsi dan tidak perlu khawatir dengan harta benda mereka. Keselamatan jiwa adalah prioritas utama.
BNPB bekerja sama dengan TNI, Polri, dan pemerintah daerah untuk memastikan bantuan logistik dan pelayanan kesehatan tercukupi bagi para pengungsi. Upaya penanganan darurat bencana erupsi Gunung Ibu akan terus dilakukan hingga situasi dinyatakan aman.