AYOOBATAM.COM – 50 karung pupuk senilai 40 juta rupiah yang diperuntukkan bagi 50 petani di Nagari Sungai Tunu Utara, Kecamatan Ranah Pesisir, hingga kini belum tersalurkan. Padahal, bantuan tersebut seharusnya diterima bersamaan dengan benih padi pada September 2024 lalu.
Salah seorang penerima bantuan yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kekecewaan mereka.
“Kami hanya menerima benih padi, pupuk dijanjikan 2 minggu kemudian. Tapi sampai sekarang belum ada kejelasan kapan akan diberikan,” ungkapnya, Minggu (5/1/2025), dikutip Rbnnews.co.id.
Petani tersebut mengaku sangat berharap ada kejelasan dari Pemerintah Nagari Sungai Tunu Utara terkait penyaluran bantuan pupuk tersebut. Mereka mempertanyakan status dana bantuan yang bersumber dari dana desa dan seharusnya sudah cair.
“Gak mungkin lah uang itu belum cair, kan bantuannya sepaket dengan benih padi. Apalagi ini sudah 2025,” tegasnya.
Camat Ranah Pesisir, Afrizal L Burhan, mengungkapkan akan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan yang belum terlaksana di Nagari Sungai Tunu Utara sebelum berakhirnya Tahun Anggaran 2024.
Kejari Pesisir Selatan juga diharapkan turun tangan menyelidiki lambatnya penyaluran bantuan pupuk ini. Selain itu, nilai pagu anggaran sebesar 40 juta rupiah untuk 50 karung pupuk dinilai sangat fantastis dan perlu dipertanyakan.
Kejelasan dan transparansi dari Pemerintah Nagari Sungai Tunu Utara terkait penyaluran pupuk ini sangat dinantikan oleh para petani yang membutuhkannya untuk meningkatkan hasil panen.